Rabu, 21 Oktober 2009

Pencanangan Seperempat Abad Smetra


Tepatnya hari Selasa, 20 Oktober 2009 kemarin adalah hari yang sakral bagi keluarga besar SMK NU Gresik.  Dihari itu merupakan hari lahirnya sekolahan kita tercinta “Smetra”. Acara yang dikemas dalam tajuk ”Pencanangan Seperempat Abad Smetra (Tasyakuran & Penyematan Pin Smetra)” dimulai pukul 10:00 WIB dipandu oleh Presenter handal Smetra yakni Wahdiyah dari kelas XI Ak-1. 

“Hadirin yang kami hormati, di depan kita telah berjejer 25 paket tumpeng menandakan 25 tahun usia SMK NU yang sejak tahun 1984 berdiri ikut berparisipasi dalam mencerdaskan negara dan bangsa kita”, demikian presenter kita yang cantik nan anggun mengawali acaranya.  10 tumpeng pertama dengan hiasan lembaran-lembaran daun pisang yang sangat sederhana, menandakan 10 tahun SMK NU hidup dalam kesederhanaan, mampu bertahan dan mampu berkompetisi dengan sekolah-sekolah lain. 15 tumpeng selanjutnya masuk dalam kategori Lomba Tumpeng Hias antar Kelas. Juara I Lomba Tumpeng Hias diraih siswa Kelas XI Ak-1 dan Juara II disabet siswa Kelas XII Pj-1.

Hadir dalam acara tersebut Bapak H. Suwito Hadi, SKM. selaku Ketua Pengurus Perguruan Pendidikan NU Trate (PPNUT) Gresik beserta jajaran pengurus lainnya, Seluruh Kepala Sekolah di lingkungan Sekolah Komplek PPNUT, dan para perwakilan alumni SMK NU dari tahun 1984 hingga 2009.

Didampingi Bapak H. Zainuri, SPdI., dan Bapak H. Muhibudin, SH. Bapak Busjiri Raty yang juga mantan Kepala SMK NU Periode 2003-2006 menyampaikan kronologi berdirinya SMK NU dengan mata berkaca-kaca, tutur bahasa yang datar dan terbata-bata bahkan nyaris tak terdengar. 

H.M. Busjiri Raty,Bsc,SPd.I,MM, H.M. Zainuri Bsc,SPd.I, H. Muhibuddin, SH., H. Abd.Munif,SAg,MM., H.M. Fathoni Abdul Syukur adalah saksi hidup atas berdirinya SMK NU yang hingga sekarang masih mengabdi dan mengajar demi eksisnya SMK NU Gresik yang dulu terkenal dengan nama SMEA NU Gresik atau yang akrab dengan sebutan Smetra.

Dalam kata sambutannya, Kepala SMK NU Gresik Ibu Siti Muzdalifah, S.Si.,MPd. menyampaikan, usia 25 tahun adalah usia yang bukan usia muda. Untuk itu di tahun depan 2010-2011 SMK NU merencanakan membuka jurusan baru yakni Jurusan Teknologi yang meliputi RPL (Rekayasan Perangkat Lunak) atau TKJ (Teknologi komputer Jaringan).  Harapan Kepala Sekolah, mohon dukungan dari seluruh dewan guru khususnya jajaran Pengurus Perguruan NU Trate (PPNUT) atas pembukaan jurusan baru tersebut.

Acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh Bapak H. Musthofa Tamim, selaku Dewan Penasehat PPNUT yang dilanjutkan dengan pemotongan 25 tumpeng secara bersama-sama dan makan bersama-sama pula.

Jumat, 16 Oktober 2009

Facebook Mie Ayam

Kejadian ini bermula ketika secara tak sengaja aku berpapasan dengan tukang Mie Ayam keliling yang biasa beredar di depan rumah. Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan, cekikikan sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya. Bahkan saking asiknya, gerobak mie ayam itu ditinggalkan begitu saja, seakan mengundang pemulung jail untuk mengangkutnya. Karena penasaran, diriku pun bertanya "Mas Jason (panggil saja demikian, karena dia sering dipanggil Son ama pelanggannya) "Son.. mie ayamnya siji (satu) maning sooon.."), sedang apa kok asik bener di pojokan?" tanyaku. "Eh mas ganteng... (satu hal yang aku suka dari Jason adalah : Orangnya suka bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!..."

WADEZIG!!
"Weehhh... njenengan (kamu) fesbukan juga to??"
tanyaku heran. "Ya iyalah mas... hareee geneee ga’ fesbukan?!.. Lagian kan lumayan juga buat menjaring pelanggan lewat fesbuk, kata pak Hermawan Kertajaya kan dalam berdagang kita harus selalu melakukan diferensiasi termasuk dalam hal pemasaran mass.. ".

GLEK!!
Kalah guwe, Guwe yang sering naik Kereta ke jawa aja gak tau kalo ada yg namanya Hermawan Kereta Jaya "emang mas statusnya apa?" tanyaku penasaran "Nih mas aku bacain : Promo Mie Ayam, beli dua gratis satu mangkok, beli tiga gratis nambah kuah, beli empat gratis timbang badan... takutnya anda obesitas... segera saya tunggu di gang Jengkol, depan tengkulak Beras Mpok Hepi. Mie Ayam Jason : Melayani dengan Hati... ampela, usus dan jeroan ayam lainnya.."

GUBRAK!!
Dua kosong untuk mas jason...
Guwe yg uda lama fesbukan aja ga’ bisa bikin status se-atraktif dia.. Tapi ada yg aneh pas kulirik ke henpon yang dia pake, aku kira henponnya blekberi atau minimal nokia seri baru yang uda bisa pake internetan. Selidik punya selidik, ternyataa... henponnya lawas bin jadul... HP yang masih monokrom, suara belum poliponik, dan masih pake antena luar kayak radio AM. "Mas, tapi kok bisa update fesbuk pake henpon sederhana gitu? (bahasa halusnya henpon lawas) Gimana caranya?? "Owwh.. gampang mas, saya tinggal nulis statusnya lewat SMS lalu kirim ke Tri? jawab dia datar.

"Ohh.. mas nya pake Kartu Three ya? Yang gratis internetan itu?". "Bukaaaan mas, Tri itu lengkapnya Tri Ambarwati... Dia itu pacar saya, sama-sama dari Tegal, yang kerjaannya jagain Warnet 24 Jam!

Jadi kalo butuh update, tinggal sms dia aja nanti dia yang gantiin status saya, Lha wong dia tiap hari di depan komputer jagain warnet. Paling sebagai balesannya saya gratisin mie ayam seminggu sekali... murah to...". Mendadak kepalaku pusing Bagaikan menderita dehidrasi akut sekaligus hipotermia tingkat tiga, aku limbung mendengar Jawaban spektakuler dari mas jason...

BRUK!!
"lho mas.. mas... jadi beli mie ayam ndak...kepriben iki?"

MAU UPDATE STATUS GRATIS PAKE TRI MAU???

Kamis, 15 Oktober 2009

SEPEREMPAT ABAD SMETRA


SEPEREMPAT ABAD SMETRA
HARI JADI SMK NU GRESIK KE- 25
20 Oktober 1984 – 20 Oktober 2009


PENDAHULUAN
Tak terasa 25 tahun sudah SMK NU hadir dan berkiprah ditengah–tengah masyarakat kota Gresik, lahir, tumbuh dan berkembang seirama dan senada dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, mengibarkan panji bendera Nahdlatul Ulama’ dibawah naungan Yayasan Perguruan Pendidikan NU Trate Gresik, dengan Motto : “Tunas Ekonom yang handal dan beriman”, SMK NU Gresik yang lebih popular dan akrab dengan nama “SMETRA”, mampu menjawab tantangan dan kebutuhan di era globalisasi sehingga dapat diterima dan ikut mengisi serta mewarnai di berbagai sektor dunia kerja masyarakat kota Gresik pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Dalam rangka memperingati hari jadi SMK NU Gresik ke-25. Kami mengajak kepada semua pihak dalam hal ini Bapak/Ibu guru, siswa-siswi SMK NU Gresik, para alumni SMK NU Gresik, Dunia usaha dan Industri, serta Pemerintah (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kab.Gresik), untuk ikut serta dalam mendukung dan mensukseskan berbagai agenda kegiatan yang terangkum dalam “ Ajang Kreatifitas Anak Bangsa dalam Seperempat Abad Smetra”.


1. NAMA KEGIATAN

Dalam rangka memperingati hari jadi SMK NU Gresik ke-25, yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2009, kami bermaksud menyelenggarakan kegiatan dengan nama “SEPEREMPAT ABAD SMETRA”

2. TEMA

Adapun Kegiatan dalam rangka memperingati Seperempat Abad Smetra. Kali ini mengambil tema :

SEMAKIN AKRAB MELEWATI SEPEREMPAT ABAD SMETRA”

(“Dalam Ajang Kreatifitas Anak bangsa di hari jadi Seperempat Abad Smetra mari kita jalin Keakraban dan Persaudaraan demi mempererat ukhwah Islamiyah”.)

3. DASAR PEMIKIRAN

Adapun sebagai dasar pemikiran Peringatan “SEPEREMPAT ABAD SMETRA”.

yang telah diagendakan oleh SMK NU tahun 2009 , dimaksudkan agar dapat dijadikan tonggak sejarah sekaligus momentum tentang perjalanan SMK NU Gresik yang lebih popular dengan sebutan SMETRA. serta untuk mengukur sejauh mana keberadaan, pertumbuhan, perkembangan serta prestasi yang telah diraih oleh sekolah selama ini.

4. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan dan Manfaat kegiatan ini adalah :

  • Memantapkan tentang eksistensi sekolah di tengah-tengah masyarakat kota Gresik pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
  • Merefleksi kembali serta mengenang sejarah SMK NU Gresik agar lebih menghargai dan menghormati jasa para pendiri, pengajar serta pendidik di SMK NU Gresik agar kita senantiasa tidak lupa dan sombong terhadap jati diri dan asal usulnya.
  • Menyambung dan Memupuk tali silaturrahim dan persaudaraan antar keluarga besar SMK NU Gresik yang tergabung dalam wadah IKA SMETRA (Ikatan Keluarga Alumni SMK NU Trate).
  • Menumbuhkan rasa bangga dan ikut memiliki (Handarbeni) terhadap almamater sekolah yakni SMK NU Gresik.
  • Mengasah kepekaan sosial serta solidaritas sosial antar sesama Alumni SMK NU Gresik dan masyarakat umum yang membutuhkan bantuan melalui kegiatan sosial dalam bentuk Donor Darah.
  • Mempererat persaudaraan dan persahabatan antar pelajar SMP/MTs/SMA/ SMK/MA se-Kabupaten Gresik.dalam berbagai lomba.
  • Membina, memupuk, menggali bakat, minat dan kemampuan siswa dalam bidang seni dan olah raga.
  • Membangun image positif masyarakat tentang SMK yang selama ini dipandang sebelah mata, bahwa SMK dapat dijadikan sebagai pilihan sekolah untuk meraih sebuah masa depan yang lebih baik.

Senin, 12 Oktober 2009

Guru Tak Cukup Berbekal Sertifikat

SEMARANG- Jadi guru profesional tak cukup berbekal selembar kertas bukti lolos sertifikasi, setumpuk kertas portofolio bukti mengikuti seminar, pelatihan, atau berbagai kejuaraan.
Guru adalah narasumber bagi siswa atau masyarakat yang butuh ilmu sesuai dengan bidangnya. Maka guru profesional harus bisa diandalkan,” ujar Ketua Klub Guru Indonesia (KGI) Jawa Tengah, Mampuono SPd.
Agar jadi profesional pada era global dan digital, guru hendaknya mahir di bidangnya, mengerti dan memahami kurikulum beserta penerapan dan pengembangannya, serta menguasai pedagogik secara teoretis dan praktis beserta pengembangannya.
Setuju, menurut saya untuk menjadi guru yang profesional memang tak cukup dengan berbekal sertifikat saja, tapi guru harus memiliki kompetensi :
1. Kompetensi pedagogik
2. Kompetensi kepribadian
3. Kompetensi profesional
4. Kompetensi sosial

Jadi guru profesional tak cukup berbekal selembar kertas bukti lolos sertifikasi, setumpuk kertas portofolio bukti mengikuti seminar, pelatihan, atau berbagai kejuaraan. Guru adalah narasumber bagi siswa atau masyarakat yang butuh ilmu sesuai dengan bidangnya. Maka guru profesional harus bisa diandalkan, ujar Ketua Klub Guru Indonesia (KGI) Jawa Tengah, Mampuono SPd. Agar jadi profesional pada era global dan digital, guru hendaknya mahir di bidangnya, mengerti dan memahami kurikulum beserta penerapan dan pengembangannya, serta menguasai pedagogik secara teoretis dan praktis beserta pengembangannya.
Guru harus bisa jadi pendengar yang baik dan empatik, cakap berbicara di hadapan publik, terampil memotivasi dan menginspirasi, serta pembaca efektif dan broad minded.
Pendidik harus biasa riset dan menulis, mengaplikasikan ICT based learning, dan yang tak kalah penting menguasai bahasa internasional. Ujung Tombak Guru profesional adalah ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan. Namun usaha pemerintah mewujudkan hal itu tak lancar jika guru tak mendukung.
Pemerintah jauh-jauh hari mengisyaratkan betapa penting migrasi guru konvensional menjadi profesional. Namun para guru cenderung adem-ayem. Guru, kata dia, perlu dimotivasi lagi agar berubah jadi profesional dan kompeten seiring perkembangan zaman. Mereka agen perubahan. Mau dibawa ke mana negeri ini, jika agen perubahan cenderung stagnan dan berpuas diri dengan embel-embel profesional cuma karena memiliki kertas tanda lolos sertifikasi ?
Keadaan itu mendorong KGI, saat peluncuran klub itu belum lama ini, mengadakan seminar internasional yang memanfaatkan video conference ke Inggris dan Kanada.
Perbedaan waktu tujuh dan 11 jam tak jadi masalah manakala information and communication technologies (ICT) dimanfaatkan secara optimal, ucap dia. Dia berharap kegiatan itu menginspirasi para guru akan manfaat ICT dalam kemajuan pendidikan.
Kami juga berharap terjadi migrasi besar-besaran dari guru konvensional jadi profesional. Tahun ini, KGI memprioritaskan kegiatan pada peningkatan penguasaan ICT bagi guru. Selain untuk mendukung program pemerintah mempercepat ICT literate, kegiatan itu sesuai dengan roda organisasi yang didukung ICT.
KGI bertekad berperan serta mempercepat transformasi ICT pada guru di Jawa Tengah. Mengingat, guru profesional perlu menguasai ICT secara memadai. Itu sejalan dengan KGI Pusat yang menggulirkan program Satu Guru Satu Laptop. Karena itu pada 1-2 Agustus, KGI Jawa Tengah menggelar seminar dan pameran The World is My Class.


Informasi lengkap bisa dilihat di situs www.jatengklubguru.com atau via Sukirno SPd. (0815426020). Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat *http://m.suaramerdeka.com* Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry *http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad*

Guru Tetap Setia Tunggu Tunjangan

Sejumlah guru yang telah lulus sertifikasi masih setia menunggu tunjangan sertifikasi yang tak kunjung turun. Dyah, guru Bimbingan Penyuluhan dan Konseling di sebuah SMA negeri di Kota Bandung, misalnya, sudah sejak Desember 2008 lulus uji sertifikasi portofolio. Dyah mengatakan, sudah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta pemerintah. Ketentuan beban kerja 24 jam pelajaran juga sudah dipenuhinya,

"Saya pernah bertanya ke pemerintah daerah, tetapi jawabannya bermacam-macam. Ada yang bilang tiap jenjang SD, SMP, SMA sekarang dipilah-pilah pembagian tunjangannya sehingga masih dirapikan administrasinya, penyebab lain karena ada guru di sekolah lain mengubah rekening, atau ada guru yang belum memenuhi persyaratan administrasi. Herannya, mengapa semua guru kena dampaknya kalau hanya sebagian guru yang kurang persyaratannya," ujarnya.

Guru-guru di SMAN itu yang seangkatan dengan dirinya dalam uji sertifikasi juga belum mendapatkan tunjangan. Dia berharap, pemberian tunjangan sertifikasi tersebut jangan ditunda-tunda. Para guru yang kesejahteraannya masih minim sekarang sangat membutuhkan tunjangan itu. Apalagi, tunjangan tersebut sudah jelas merupakan hak mereka.

Hakim, guru di SMAN 17 Jakarta, juga berharap tunjangan sertifikasi tersebut pencairannya lebih teratur. Dia lulus uji sertifikasi pada November 2008. Namun, tunjangan baru diterima pada bulan Juni lalu dengan jumlah tunjangan dirapel enam bulan. "Kalau lebih teratur guru lebih mudah mengatur keuangannya," ujarnya.

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Baedhowi mengatakan di sela acara Simposium Penelitian Pendidikan pekan lalu, masih adanya guru-guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi umumnya disebabkan belum lengkapnya persyaratan administrasi, termasuk ketentuan beban kerja 24 jam pelajaran. Persoalan lainnya karena kesalahan pengisian informasi dan data oleh guru. Ada juga yang karena perubahan nomor rekening bank.

Sumber : JAKARTA, KOMPAS.com